ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00-IDBLANTER.COM
ZDIRY-TUFWT-EBONM-EYJ00
BLANTERWISDOM105

Pembahasan Lengkap Fiqih Puasa: Syarat, Rukun, dan Hukum Terkait

 



Puasa (ṣaum) adalah salah satu rukun Islam yang memiliki aturan dan syarat tertentu agar sah dan wajib dikerjakan. Dalam fiqih, pembahasan mengenai puasa sangat terperinci. Berikut ini adalah rangkuman dari kitab klasik mengenai syarat wajib, rukun, sahnya puasa, serta hal-hal yang mewajibkan qadha dan kafarat.

1. Syarat Wajib Puasa

Puasa menjadi wajib apabila lima syarat ini terpenuhi:

Islam – Orang yang beragama Islam.

Taklīf – Baligh dan berakal.

Kemampuan – Mampu secara fisik dan tidak memiliki halangan syar’i.

Sehat – Tidak sedang sakit yang berat.

Mukim – Tidak sedang dalam perjalanan (musafir).

2. Rukun Puasa

Rukun puasa ada tiga:

Niat – Dilakukan setiap malam untuk setiap hari puasa wajib.

Menahan dari hal yang membatalkan puasa – Seperti makan, minum, dan hubungan suami istri.

Pelaku puasa – Orang yang sadar, tidak dalam keadaan lupa, dan tidak dipaksa.

3. Hal yang Mewajibkan Qadha dan Kafarat

Qadha dan kafarat wajib dilakukan oleh orang yang merusak puasanya di bulan Ramadan dengan:

Berhubungan suami istri secara sengaja pada siang hari Ramadan.

Selain kafarat, juga dikenakan ta‘zīr (hukuman) dari otoritas bila perbuatan itu dilakukan dengan sengaja.

4. Hal yang Mewajibkan Qadha Saja dan Imṣāk (menahan)

Ada enam kondisi yang menyebabkan seseorang wajib qadha dan juga tetap menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa meski puasanya sudah batal. Misalnya: orang yang batal puasanya karena sebab tertentu, tetapi tetap harus menahan diri (imsak) sepanjang hari itu sebagai bentuk penghormatan terhadap Ramadan.

5. Penetapan Masuknya Ramadan

Puasa Ramadan ditetapkan dengan salah satu dari lima hal:

Sempurnanya bulan Sya’ban menjadi 30 hari.

Melihat hilal (bulan sabit) – Oleh siapa pun, meskipun orang fasik.

Kabar dari orang yang dipercaya yang mengatakan melihat hilal.

Berita dari orang adil yang menyaksikan hilal – Baik hati mempercayainya atau tidak.

Ijtihad pribadi dalam keadaan tidak adanya informasi yang pasti – terutama bagi yang tinggal di daerah terpencil.

6. Syarat Sahnya Puasa

Empat hal yang menjadi syarat sah puasa:

Islam – Bukan orang kafir.

Akal sehat – Bukan orang gila.

Bersih dari haid dan nifas – Khusus untuk wanita.

Mengetahui waktu yang sah untuk puasa – Yaitu mengetahui kapan masuk waktu puasa.

Kesimpulan

Puasa dalam Islam bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, namun memiliki syarat, rukun, dan hukum yang harus diperhatikan. Memahami fiqih puasa sangat penting agar ibadah yang dilakukan benar dan diterima oleh Allah SWT. Ilmu ini juga penting untuk menjadi pedoman dalam menghadapi situasi-situasi yang sering terjadi selama bulan Ramadan.

Share This :

0 Comments